Sabtu, 26 November 2011

pkn kelas 3 aturan


Aturan Keluarga

Pada umumnya aturan keluarga tidak tertulis. Aturan keluarga disepakati oleh semua anggota keluarga. Anggota keluarga wajib menaati. Setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota lainnya. Kemungkinan di rumah ada pembantu dan kerabat keluarga.
Cobalah perhatikan kisah keluarga Pak Yahya Saputra berikut ini!
Pak Yahya memiliki seorang istri dan dua anak. Istri Pak Yahya bernama Tina Martini. Pak Yahya adalah ayah dari Andi dan kakaknya Yusi. Pak Yahya bekerja di perusahaan sebagai pegawai biasa. Penghasilan Pak Yahya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pak Yahya selalu rajin bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Setiap hari keluarga Pak Yahya bangun pukul 04.30. Andi dan Yusi merapikan tempat tidur. Bu Tina sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Yusi juga mambantu ibunya. Setelah sarapan pagi, Pak Yahya berangkat ke kantornya. Andi dan Yusi ke sekolah. Mereka tidak lupa meminta doa restu kepada orang tuanya. Kemudian Andi dan Yusi berpamitan dengan menyalami bapak dan ibunya.
Image:berbakti.JPG
Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan hati senang dan bertanggung jawab. “Bukanlah suatu pekerjaan, bila dilakukan dengan senang, akan terasa ringan?” kata Yusi kepada adiknya pada suatu saat. Andi menyetujui pendapat kakaknya. Setelah makan siang bersama, Andi membersihkan meja makan. Yusi mencuci piring. Setelah istirahat, menjelang sore hari, Andi dan Yusi mengerjakan tugasnya masing-masing. Andi
menyirami tanaman di depan rumah. Yusi menyapu halaman sekitar rumah. Pukul 19.00 Andi dan Yusi sudah siap di meja belajar. Mereka mengerti tugas utama seorang pelajar, yaitu belajar. Andi dan Yusi tekun belajar sambil didampingi kedua orang tuanya. Tepat pukul 21.00 mereka selesai belajar. Mereka membersihkan badan dan menuju tempat tidur. Keluarga Pak Yahya dapat bahagia karena semua anggota menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka taat pada peraturan yang ada. Meskipun aturan dalam keluarga tidak tertulis. Apa saja aturan keluarga Pak Yahya? Coba bacalah kembali jika kalian sudah lupa! Untuk membantu kalian perhatikan contoh aturan-aturan keluarga Pak Yahya di bawah ini!
1. Bangun pagi pukul 04.30.
2. Setelah bangun tidur merapikan tempat tidur.
3. Selalu meminta izin bila akan bepergian.
4. Setelah makan siang membersihkan meja dan mencuci piring.
5. Sore harinya membantu pekerjaan orang tuanya.
6. Pukul 19.00 belajar dengan rajin.
B. Aturan Sekolah
Setiap sekolah mempunyai aturan-aturan yang disebut tata tertib. Dalam tata tertib berisi aturanaturan yang harus ditaati oleh warga sekolah. Tata tertib bertujuan agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar. Tata tertib mengatur cara berpakaian, waktu masuk, waktu istirahat, waktu pulang, dan sebagainya. Pernahkah kalian mengetahui tata tertib di sekolahmu? Aturan sekolah ada yang secara tertulis dan tidak tertulis.
Image:dada.JPG
Setiap sekolah mempunyai aturan-aturan yang disebut tata tertib. Dalam tata tertib berisi aturanaturan yang harus ditaati oleh warga sekolah. Tata
tertib bertujuan agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar.
Tata tertib mengatur cara berpakaian, waktu masuk, waktu istirahat, waktu pulang, dan sebagainya.
Pernahkah kalian mengetahui tata tertib di sekolahmu? Aturan sekolah ada yang secara tertulis dan tidak tertulis.
1. Aturan Tertulis
Pukul 07.00 tepat, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Anak-anak kelas 3 SD Negeri 4 Cempaka berbaris di depan kelas dengan rapi. Dengan tertib satu persatu anak masuk kelas. Bu Nita guru kelas 3 sudah berdiri di depan pintu. Anakanak berjabat tangan dan kemudian duduk dengan rapi.
Image:masuk.JPG
Andi ketua kelas 3 memimpin doa dan mengucap salam kepada Bu Nita. “Selamat pagi anak-anak” sapa Bu Nita lembut. Bu Nita memandang sekeliling kelas. Anak-anak diam sambil memerhatikan sikap Bu Nita. “Hari ini regu piket bagus”, kata Bu Nita. “Siapa yang piket hari ini?” tanya Bu Nita melanjutkan. Magdalena, Amin, Andi, dan Ina segera menunjukkan jari. “Ibu mengharapkan setiap hari kelas ini tampak bersih dan rapi”
kata Bu Nita. Bu Nita memandangi semua tempat duduk anak. Ada satu bangku yang kosong. Galih belum tampak pagi itu. Bu Nita menanyakan Galih kepada Irawan yang duduk sebangku .
Image:telat.JPG
Belum lama Bu Nita bertanya, pintu kelas diketuk. “Selamat pagi Bu! maaf saya terlambat!” kata Galih dengan gugup. “Mengapa kamu terlambat?” tanya Bu Nita. “Bangun kesiangan, Bu!” jawab Galih singkat sambil menunduk. “Mengapa bangun kesiangan, belajar sampai larut malam ya!” tanya Bu Nita. “Tidak Bu, nonton televisi karena acaranya bagus!” jawab Galih jujur. “Hu ……… hu ………….” seru teman-temannya. “Perhatikan anak-anak, Galih ini contoh anak yang tidak tertib waktu, sehingga melanggar tata tertib sekolah” kata Bu Nita. Siapa saja yang melanggar tata tertib akan mengganggu jalannya pelajaran. Mestinya pelajaran pertama sudah berlangsung, tapi karena keterlambatan Galih, jam pelajaran berkurang. Bu Nita menasihati Galih, agar tidak mengulangi lagi. Karena melanggar tata tertib sekolah, Galih mendapat sanksi dari Bu Nita. Pada istirahat nanti Galih diberi tugas menghapus papan tulis sampai bersih. “Anak-anak, sekolah membuat tata tertib gunanya untuk mengatur anak-anak agar tidak berbuat menurut kemauannya. Tata tertib digunakan sebagai pedoman siswa untuk berperilaku tertib di sekolah. “Coba mengatur apa saja tata tertib sekolah itu?” tanya Bu Nita. “Buanyak, …………. Bu!” jawab anak-anak serempak. Sekarang, perhatikan tata tertib sekolah berikut ini!
Image:tertib.JPG
Tata tertib sekolah seperti itu ada di setiap sekolah dan ditempelkan di dinding ruang kelas. “Siapa yang harus menaati tata tertib sekolah?” tanya Bu Nita. “Semua warga sekolah, Bu” jawab Magdalena singkat. “Benar, semua warga sekolah harus menaati tata tertib sekolah. Tujuannya, agar tercipta ketertiban dan kenyamanan belajar!“ kata Bu Nita.
2. Aturan Tidak Tertulis
“Anak-anak, apakah semua aturan perilaku siswa sudah tercantum dalam aturan tertulis tersebut?” tanya Bu Nita meneruskan pelajaran. Anak-anak hanya diam, karena berpikir. “Belum semuanya diatur, Bu” jawab Magdalena. “Betul! Aturan sekolah tersebut belum mengatur seluruhnya. Ada aturan yang tak tertulis di sekolah, tetapi wajib ditaati!” kata Bu Nita. “Apa saja, Bu?” tanya anak-anak. Tidak menjawab pertanyaan murid-murid, tetapi Bu Nita menunjukkan daftar aturan di kertas karton. Coba perhatikan aturan-aturan tidak tertulis di sekolah berikut ini.
a. Berdoa setiap mulai dan mengakhiri kegiatan belajar.
b. Berbuat sopan dan hormat terhadap bapak dan ibu guru.
c. Menyapa bila bertemu kepada bapak dan ibu guru.
d. Tidak membedakan dalam berteman.
e. Memberi sampul pada buku-buku pelajaran.
f. Membuang air besar dan kecil di WC.
g. Tidak boleh mencoret-coret dinding sekolah.
8. Membantu teman bila terjadi musibah.
9. dan sebagainya.
Demikianlah tata tertib sekolah yang harus kalian patuhi. Untuk itu marilah kita bersama-sama belajar mulai sekarang untuk selalu taat pada aturan yang berlaku. Siapa lagi, kalau bukan kita semua yang menaati. Sekolah yang nyaman, bersih, indah, dan maju akan tercipta, jika warga sekolahnya taat kepada aturan. “Tet…….tet……..” bunyi bel terdengar dari ruangan lain. “Anakanak, sekarang jam istirahat” kata Bu Nita. Anak-anak kelas 3 keluar ruangan kelas dengan tertib untuk istirahat. Terkecuali Galih, harus menghapus papan tulis sampai bersih!
C. Aturan di Masyarakat
Keluarga kamu tentu tidak bisa hidup sendiri, keluargamu membutuhkan bantuan keluarga lain. Keluarga lain di sekitarmu dinamakan tetangga. Keluargamu dan tetangga di sekitarmu disebut masyarakat setempat. Bagaimana agar tercipta masyarakat yang aman, tertib, dan tenteram? Perhatikan kegiatan masyarakat di bawah ini! Keluarga Pak Yahya tinggal di wilayah Rt 05/Rw 07 Kelurahan Telaga Sari. Pak Markum tetangga yang tidak jauh rumahnya dengan Pak Yahya. Mereka bertetangga sudah cukup lama. Pak Markum orangnya baik dan ramah serta kaya di wilayahnya. Setiap orang segan kepadanya. Sesuai hasil rapat warga, setiap sebulan sekali di wilayah Rt 05/Rw 07 diadakan kerja bakti. Pak Haris selaku ketua Rukun Tetangga mengajak warganya untuk selalu hidup bersih.
Image:ikut.JPG
Hari Minggu pukul 07.00 semua warga sudah berkumpul di depan poskamling. Mereka membawa alat-alat kebersihan seperti cangkul, sabit, sekop, sapu dan sebagainya. Mereka membersihkan lingkungan. Sebentar lagi musim hujan tiba. Selokan dan saluran air dibersihkan agar aliran air lancar. Mereka bekerja dengan ikhlas. Ibuibu menyediakan minuman dan kue buatannya. Bapak-bapak dan remaja menikmatinya sambil istirahat.
Menjelang pukul 12.00 siang pekerjaan sudah selesai. Mereka tampak senang dan puas, karena wilayahnya tampak rapi dan bersih. Jika kalian cermati bacaan di atas, apakah aturan yang disepakati warga Telaga Sari? Setelah kalian pahami aturan di atas, ternyata masih banyak lagi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Perhatikan beberapa contoh aturan-aturan di masyarakat.
a. Setiap warga wajib menjaga keamanan lingkungan.
b. Hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghormati.
c. Mengikuti kegiatan-kegiatan di wilayahnya.
d. Tolong-menolong.
e. Tidak membuat keributan atau keonaran.
f. Berbuat tidak melanggar aturan yang berlaku.
Tentu masih banyak lagi aturan baik tertulis maupun tidak tertulis, coba sebutkan!
Setiap warga menaati aturan-aturan yang berlaku. Jika melanggar aturan akan mendapat sanksi. Apa sanksinya? Sanksinya antara lain tidak disenangi tetangga, dikucilkan, denda, dan kurungan jika melanggar hukum. Jika setiap warga menaati aturan-aturan tersebut, akan tercipta
lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan tenteram. Inginkah suasana di lingkunganmu seperti itu?
Image:how.JPG

Jumat, 25 November 2011

pkn kelas 3


A.Pencerminan Satu Nusa dan Satu Bangsa
Ayah Andi berasal dari Makassar, sedangkan Ibu Andi berasal dari Jawa. Mereka berasal dari daerah yang berbeda. Mereka tetap saling menyayangi dan menghormati tanpa mempermasalahkan asal daerah. Mereka menyadari bahwa meskipun berbeda daerah tetapi, mereka tetap satu nusa, satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
Perbedaan bukanlah merupakan kendala bagi kita. Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita. Perbedaan dapat kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Seperti yang dilakukan oleh para pejuang kita dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan persenjataan yang gagal, diubah dengan menjadi perlawanan berorganisasi, yaitu membentuk perkumpulan-perkumpulan.
Oleh karena itu, para pemuda Indonesia membentuk organisasi
atau perkumpulan di daerah-daerah seluruh Nusantara.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Jong Java (Pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra), Jong Ambon (Pemuda Ambon), Sekar Rukun (Pemuda Sunda), Pemuda Kaum Betawi. Terbentuk juga perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan agama seperti Jong Islamiten atau Pemuda Islam dan Permuda Kristen.
Organisasi-organisasi pemuda itu, masih jauh dari harapan, karena masih bersifat kedaerahan dan masih kurang menunjukkan rasa persatuan. Hal ini  dibuktikan pada waktu penyelenggaraan Kongres Pemuda I tanggal 30 April 1926. Dalam pembicaraan Kongres Pemuda I kepentingan daerah masih sangat menonjol.
Sehingga pada saat itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam mencapai Indonesia bersatu.
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Tekad pemuda sangat mendambakan persatuan dan kesatuan di antara mereka. Pemerintah kolonial Belanda merasa sangat khawatir melihat keadaan tersebut. Suasana sidang cukup tegang karena dijaga oleh pemerintah kolonial Belanda.
Di Gedung Kramat 106 Jakarta, tempat berlangsungnya sidang tersebut, para pemuda yang datang tidak menunjukkan pemuda dari asal suku bangsa. Mereka menyebutnya Pemuda Nasional. Sehingga apabila dilihat, para peserta sidang yang berada di gedung Kramat 106 tersebut sudah menunjukkan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Dalam Kongres Pemuda II Sugondo Joyopuspito terpilih sebagai ketua dan dibantu oleh Moh. Yamin sebagai sekretaris.
Semangat persatuan dan kebangsaan semakin menggelora  di hati para pemuda setelah mendengar lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman, dengan gesekan biolanya. Dengan demikian, lagu Indonesia Raya pertama dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiache Clubgebouw (Sekarang Gedung Sumpah Pemuda) jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Bendera merah putih tidak dapat dikibarkan dalam kongres karena dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda. Bendera merah putih hanya diwujudkan dalam bentuk hiasan ruangan.
Setelah mendengar pidato dari para tokoh pemuda dalam sidang pertama sampai ketiga tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928, rapat mengambil keputusan yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda.”

SUMPAH PEMUDA
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kedua   : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga   : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Apa makna dari Sumpah Pemuda di atas?
Maksudnya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia bertempat tinggal berpencar-pencar, di wilayah Indonesia, ada yang di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagainya namun, merupakan satu tanah air, yaitu tanah air Indonesia.
Berbangsa yang satu bangsa Indonesia, maksudnya meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku bangsa Indonesia, misalnya suku Jawa, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya.Setiap suku bangsa memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Maksudnya tiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi, mereka mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

B.Mewujudkan Rasa Persatuan dan Kesatuan
Untuk mencerminkan isi Sumpah Pemuda, marilah kita nyanyikan bersama lagu di bawah ini.
Satu Nusa Satu Bangsa
Cipt: L. Manik
Satu Nusa satu Bangsa,
satu Bahasa kita
Tanah air pasti jaya
untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka,
Indonesia tercinta
Nusa, Bangsa, dan Bahasa
kita bela bersama.
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda para pemuda bertekad untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sebab mereka sadar hanya dengan bersatu bangsa Indonesia sulit dilawan dan dipatahkan oleh penjajah mana pun.
Melalui isi Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu
bahasa memberi semangat dalam merebut dan mempertahankan serta
mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain:
1. nilai persatuan dan kesatuan;
2. nilai kebersamaan;
3. nilai cinta tanah air.
Sekarang nilai atau semangat Sumpah Pemuda dapat dikembangkan di mana pun kamu berada. Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1. mempererat hubungan kekeluargaan;
2. terciptanya kerukunan hidup;
3. membina rasa kesetiakawanan sosial;
4. memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
Semangat Sumpah Pemuda, masih sesuai dengan keadaan masa kini. Perjuangan para pemuda perlu kita teladani. Oleh karena itu hindari permusuhan,
ciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar negeri kita utuh dan jaya untuk selamalamanya.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.

C.Menghargai Perbedaan
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Ada suku Batak, suku Jawa, suku Madura dan lain sebagainya. Dengan adanya keragaman suku bangsa, menyebabkan perbedaan bahasa daerah tiap-tiap daerah.
Contohnya seperti dalam keluarga Andi. Ayah Andi berasal dari Makassar. Ibunya dari Jawa. Mereka tetap bisa bersatu dan bisasaling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan yaitubahasa Indonesia.
Perhatikan dialog di bawah ini!
Suatu hari, Andi dan Yusi kakaknya membantu orang tuanya. Karena di hari itu ada teman ayah Andi yang akan datang. Yusi dan ibu memasak di dapur, sedangkan Andi dan ayah membersihkan halaman. Di dapur terjadi percakapan antara ibu dan Yusi.
Yusi    : ”Bu, yang akan datang nanti temannya ayah ya?”
Ibu      : ”Iya, teman ayah waktu SMA dulu.”
Yusi    : ”Ooo, lalu kita akan masak apa Bu?”
Ibu      : ”Ibu tadi sudah masak sayur kok, sekarang ibu akan buat trancam, setuju kan Yusi?”
Yusi    : ”Ibu ini bagaimana sih, ada tamu datang kok malah dibuat terancam, kasihan kan Bu?”
Ibu      : (sambil tersenyum) ”Bukan begitu maksud ibu, trancam itu kalau di Jawa sayuran dari daun kol, buncis, tempe goreng, ditambah dengan sambal kelapa, bukan mau diancam.”
Yusi    : ”Oo begitu ya, sekarang Yusi bantuin apa?”
Ibu      : ”Tolong ambilkan ibu jangan di belakang ya!”
Yusi    : (masih tetap berdiri di tempatnya) ”Lho … katanya aku disuruh ambil di belakang kok jangan, bagaimana sih bu?”
Ibu      : ”Yusi … Yusi, makanya banyak belajar bahasa daerah, biar tahu. Jangan itu sayur yang sudah dimasak.”
Yusi    : ”Ya … ya … ya, sekarang aku jadi tambah mengerti, dan aku akan banyak belajar bahasa daerah supaya tidak terjadi kesalah pahaman.”
Ibu      : ”Ya sudah, sekarang cepat ambil jangannya, keburu tamunya datang lho…”
Yusi    : ”Beres bu …!”
Dari dialog di atas, apa yang dapat kamu simpulkan?
Ada bermacam-macam bahasa daerah yang bentuk dan cara pengucapannya sama. Namun, mempunyai arti yang berbeda. Hal tersebut seringkali dapat menimbulkan kesalahpahaman dan terjadi kekacauan. Kita juga harus menghargai bahasa daerah lain karena merupakan kekayaan bahasa bangsa Indonesia. Hal ini agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.

ipa kelas 3


Setiap molekul zat memiliki cirinya masing-masing, yaitu :
1. Ciri Khas Molekul Zat Padat
- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
2. Ciri Khas Molekul Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat
3. Ciri Khas Molekul Zat Gas
- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas

KERJA SAMA Kelas:3

Kerja sama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan  untuk mencapai suatu hasil mufakat. Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk membangun kemampuan kelompok (tim), yang Anda butuhkan kemudian di dalam kehidupan.
Kerja sama/belajar bersama adalah saling mempengaruhi sebagai anggota tim, Anda:
  • Membangun dan membagi suatu tujuan yang lumrah
  • Sumbangkan pemahamanmu tentang permasalahan: pertanyaaan, wawasan, dan pemecahan
  • Tanggap terhadap, dan belajar memahami, pertanyaan lain, wawasan dan penyelesaian.
  • Setiap anggota memperkuat yang lain untuk berbicara dan berpartisipasi, dan menentukan kontribusi (sumbangan) mereka.
  • Bertanggung jawab terhadap yang lain, dan mereka bertanggung jawab pada Anda
  • Bergantung pada yang lain, dan mereka bergantung pada Anda
Apa yang dilakukan tim belajar yang baik? What makes for a good learning team?
  • Kegiatan tim berawal dengan latihan, dan proses pengertian kelompok.
    Seorang instruktur mulai dengan memfasilitasi diskusi dan memberikan nasehat alternatif
    tetapi jangan membebankan pemecahan pada tim, khususnya bagi mereka  yang sulit bekerja sama.
  • Tiga sampai empat orang
    Tim yang besar menyulitkan untuk melibatkan setiap orang
  • Guru- menempatkan kelompok
    Menentukan kelompok berfungsi lebih baik daripada menempatkan diri sendiri
  • Berbagai  tingkat ketrampilan (kemampuan), latar belakang, pengalaman: 
  • Setiap individu memperkuat kelompok
  • Setiap anggota kelompok bertanggung jawab tidak hanya untuk menyumbangkan kekuatannya, tetapi juga membantu pemahaman sumber dari kekuatan mereka.
  • Siapa saja yang tidak  beruntung atau  tidak senang dengan  keseluruhan mayoritas  harus diberanikan dan  didorong untuk berpartisipasi secara proaktif.
  • Belajar adalah pengaruh yang positif dengan peningkatan pilihan berbagai perspektif dan pengalaman untuk memecahkan persoalan, dan memperluas jarak rincian pertimbangan
  • Tanggung jawab setiap anggota untuk mencapai suatu tujuan ditentukan dan dimengerti melalui kelompok
  • Jarak kerahasiaan antar anggota kelompok adalah cara terbaik untuk menilai siapa dia dan siapa yang tidak berkontribusi (berpartisipasi)
  • Kelompok mempunyai hak untuk memecat mereka yang tidak bekerja sama dan tidak berpartisipasi kalau semua bantuan gagal.
    (Orang yang dipecat kemudian dicarikan kelompok yang lain yang mau menerima dia)
  • Seseorang dapat berhenti apabila mereka bekerja banyak dengan sedikit bantuan dari yang lain.
    (Orang ini sering mudah menemukan kelompok yang lain yang akan meneriman bantuannya)
  •  

Rabu, 23 November 2011

KAMIS, 28 MARET 2024

 

 
Yuyun widyaningsih Blogger Template by Ipietoon Blogger Template