Memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi)
Sejarah Maulid Nabi, Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Saat Muhammad lahir, diriwayatkan Ibnu Sa'ad Ahmad ibn Hanbal Darini, cahaya menerangi istana-istana di Rum. Nama Muhammad diberikan oleh sang kakek Abdul Mutalib, pemegang kunci Kakbah. Abdul Mutalib membawa Muhammad masuk ke dalam Kakbah, lalu seekor kambing disembelih sebagai bentuk akikah. Nabi Muhammad juga dikhitan saat berusia tujuh hari. Dikuti dari buku Intisari Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hazm al-Andalusi, Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim. Ayahnya meninggal saat belum genap berusia 3 tahun. Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang ibu bernama Halimah Sa'diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.
Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah Swt. Keledai kurus milik Halimah menjadi berisi dan ASI-nya kembali lancar. Ustaz Yusuf Mansyur memaknai salah satu kisah dalam Sejarah Maulid Nabi ini dengan, siapa pun yang dekat kepada Nabi Muhammad akan diberi kelancaran mengarungi kehidupan. "Dari kisah ini, dapat diambil hikmah bahwa siapa saja yang dekat dengan Nabi akan diberi kemudahan, rezeki ngalir terus," kata Yusuf dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com pada 2018 lalu. Saat anak-anak dan masa remaja, tanda-tanda kenabian Muhammad sudah terlihat. Misalnya, seperti malaikat Jibril yang membelah dada dan mencuci jantung Nabi. Saat masa remaja ketika pergi berdagang, seorang pendeta Bahira juga melihat tanda kerasulan Muhammad.
Nabi Muhammad lalu menerima wahyu pertama pada saat berusia 40 tahun di Gua Hira. Nabi memiliki empat sifat yakni benar, dapat dipercaya, menyampaikan, dan cerdas. Rasulullah meninggal dalam usia 63 tahun pada hari Senin di bulan Rabiul Awal. Nabi Meninggal setelah sakit selama 12 hari. Sejarah Maulid Nabi atau Kelahiran Nabi dapat dijadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan meneladani kisah dan sifat-sifat Rasulullah.
0 komentar:
Posting Komentar