Kamis, 07 Oktober 2021

Kamis, 7 Oktober 2021

 Hari/Tanggal        :  Kamis,  7 Oktober 2021

 Tema                    : 4 (Jenis-Jenis Pekerjaan )

Subtema               : 2 (Berbagai Pekerjaan)

Pembelajaran        : 5 dan 6

Alat Peraga           : Gambar  

Kompetensi Dasar : IPS 3.4 dan 4.4 SBDP  3.2 dan 4.2 BI 3.7 dan 4.7 PPKN 3.1 dan 4.3Tujuan Pembelajaran :  1.Peserta didik mampu menjelaskan berbagai pekerjaan dan kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar dengan tepat.2.Peserta didik mampu memberikan apresiasi terhadap gambar tersebut dengan percaya diri.

3. Peserta didik mampu menilai unsur cerita berdasarkan pendapat pribadi dengan tepat.

4.Peserta didik mampu membedakan sikap yang baik dan sikap tidak baik terkait nilai -nilai yang terkandung dalam pancasila dengan baik,

Selamat pagi anak sholeh dan sholeha? Apa kabar hari ini? 

Semoga kalian selalu menjaga kesehatan dan rajin berolahraga ya nak agar tubuh kita sehat dan tidak mudah terserang penyakit serta  semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin ya rabbal alamin 

Baiklah sebelum kita melanjutkan materi pembelajaran hari ini, jangan lupa untuk anak-anak melaksanakan sholat dhuha, murojaah pagi dan mendengarkan tausyiah serta tak lupa untuk melaksanakan sholat 5 waktunya ya nak 💪 

Sekarang, yuk kita lanjutkan materi pembelajaran hari ini ya nak !

IPS
Kegiatan jual beli ada yang berupa barang dan ada pula yang berupa jasa. Kegiatan jual beli yang dilakukan oleh pemilik barang dan pembeli barang  dikenal dengan istilah kegiatan ekonomi.

Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan  sesuatu barang yang bisa digunakan oleh orang lain misalnya pembuat makanan, petani, nelayan, peternak, dan perajin.

Pekerjaan yang Menghasilkan jasa
Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang  pelayanannya bisa dinikmati oleh orang lain. Pekerjaan ini tidak menghasilkan barang, misalnya guru, petugas kebersihan, dokter, tukang cukur rambut, polisi, dan sopir.

SBDP
Mengamati hasil karaya teman dan memberikan apresiasi terhadap gambar tersebut dengan percaya diri.



Bahasa indonesia
     

                         Taman Bermain yang Hilang

Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejarkejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.

Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya.

“Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan.

“Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.

Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga!


1. Siapa yang tinggal di dalam hutan bakau?

Pembahasan:
Yang tinggal di hutan bakau Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, Bangau Cilik dan Momo si monyet.

2. Apa yang biasa dilakukan Kupi dengan ayahnya?

Pembahasan:
Kupi dan ayahnya berjalan di pesisir pantai dan menanti datangnya air pasang yang membawa mereka ke hutan bakau.

3. Mengapa Kupi sedih dan marah?

Pembahasan:
Kupi sedih dan marah karena mengetahui hutan bakau tempatnya bermain sudah rusak karena oleh ulah manusia sehingga Kupi tidak dapat bertemu dengan sahabat kecilnya seperti Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo.

4. Gambarlah salah satu tokoh yang ada pada cerita tersebut!

Pembahasan:

Kupi, Kepiting Kecil

5. Tulislah pendapatmu tentang tokoh tersebut!

Pembahasan:
Kupi merupakan kepiting kecil yang suka berteman dan penyayang. Dia memiliki banyak teman di hutan bakau. Dia menyayangi teman-teman dan hutan bakau, sehingga sangat marah ketika mengetahui hutan bakau dirusak oleh manusia.

PPKN

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Disimbolkan dengan rantai
Mata rantai berbentuk segiempat melambangkan laki-laki. Mata rantai berbentuk lingkaran Melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang perlu bersatu dan saling membantu sehingga menjadi kuat seperti rantai.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab bermakna:
1. setiap manusia setara dan sejajar,
2. beradab dalam rasa, pikiran, dan tindakan,
3. anti penjajahan, dan
4. mengutamakan kebenaran dan keadilan.
Seorang yang bekerja harus memiliki sikap melayani, disiplin, rendah hati, dan bekerja sepenuh hati. Ketika kita bekerja haruslah bermanfaat bagiorang lain. Kita harus rendah hati dan menghargai orang lain.  

Tugasmu !
Kerjakan Tematik Cerdas halaman 78  Ppkn dan Bahasa Indonesia


Selamat Mengerjakan dan Semoga Berhasil 💪

Pengumpulan Tugas: 

1. Absen pagi pada link yang telah Bpk/Ibu Guru berikan di grup. 

2. Mengirimkan dokumentasi kegiatan beribadah di Grup Kelas 4 C

3. Mengirimkan dokumentasi Hasil Tugas ke WhatsApp Ibu Guru Yuyun widyaningsih

4. Pengiriman Tugas paling lambat ditunggu pukul 13.00 WIB (Jika lewat jam yang ditentukan dapat japri ibu guru yuyun )





6 komentar:

 
Yuyun widyaningsih Blogger Template by Ipietoon Blogger Template